Seperti yang kita ketahui, Jakarta merupakan ibu kota Republik Indonesia. Jakarta memiliki luas sekitar 66,01 km persegi (lautan: 6.977,5 km²). Dengan memiliki luas sekitar 66,01 km persegi, Jakarta memiliki banyak sekali tempat wisata yang dikunjungi, mulai dari wisata sejarah, alam, air, urban, belanja hingga kuliner. Di Jakarta terdapat stadion yang bernama Stadion Gelora Bung Karno. Stadion Gelora Bung Karno atau disingkat GBK merupakan sebuah kompleks olahraga serbaguna yang berlokasi di Senayan, Jakarta, Indonesia.
Selain Stadion Gelora Bung Karno, di Jakarta juga terdapat stadion yang bernama Jakarta International Stadium. Stadion yang sebelumnya bernama Bersih Manusia Wibawa ini merupakan sebuah stadion sepak bola yang berlokasi di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta, Indonesia.
Profil Jakarta International Stadium
Jakarta International Stadium memiliki sejarah yang cukup panjang sebelum diresmikan pada tahun 2022. Pembangunan stadion ini kabarnya melewati empat kepemimpinan Gubernur DKI. Pembangunan stadion ini bermula pada tahun 2008 saat Jakarta dipimpin Fauzi Bowo (Foke).
Sebelumnya, lahan dari stadion ini merupakan aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berasal dari utang penyediaan lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum tujuh perusahaan swasta yaitu, kawasan Taman Bersih Manusia Wibawa (BMW) yang memiliki luas total 66,6 hektare. Pada tanggal 24 Agustus 2008 Pemprov DKI memutuskan untuk menggusur bangunan bangunan liar yang berada di kawasan Taman Bersih Manusia Wibawa tersebut. Setelah selasai menggusur bangunan bangunan liar yang ada dikawasan BMW, Pemprov DKI berencana membangun stadion bertaraf internasional taman tersebut.
Sayangnya rencana pembangunan stadion ini terhambat karena adanya sengketa lahan. Di era kepemimpinan Joko Widodo, rencana pembangunan stadion itu kembali terdengar. Saat itu, orang nomor satu di Indonesia ini menegaskan bahwa pembangunan harus segera dimulai. Lalu pemprov DKI mengurus bukti kepemilikan tanah dan mengajukan gugatan sengketa lahan. Pada saat bersamaan Jokowi menunjukkan dua sertifikat yang menandakan bahwa lahan di Taman BMW merupakan milik Pemprov DKI. Sayangnya pembangunan stadion ini tak kunjung terlaksanakan.
Pada tahun 2017 Djarot Saiful Hidayat selaku gubernur Jakarta saat itu, kembali merencakanan pembangunan stadion JIS. Djarot mengatakan Pemprov DKI memenangkan gugatan sengketa lahan di tingkat banding pada 2015. Pemprov DKI juga sudah mengantongi sertifikat hak pakai yang terbit 18 Agustus 2017. Sayangnya pembangunan stadion tesebut kembali tidak terlaksanakan.Pada tahun yang sama Anies Baswedan menggantikan posisi Djarot Saiful Hidayat sebagai Gubernur Jakarta.
Baca Juga :
- Mengenal Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya
- Mengenal Stadion Mandala Krida Sebagai Markas Klub PSIM Yogyakarta
- 5 Pemain Basket Indonesia Yang Patut Dikagumi Dan Dicontoh
Pada 14 Maret 2019, Anies pun memperkenalkan bahwa stadion yang akan dibangun ini bernama Jakarta International Stadium. Anies mengatakan bahwa gubernur-gubernur pendahulunya memiliki andil dalam pembangunan JIS. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu kemudian menugaskan BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk menggarap proyek tersebut. Setelah tiga tahun berjalan, JIS akhirnya rampung pada 2022. Pada 19 April 2022, Anies menggelar peluncuran awal (soft launching) JIS. Saat itu, Anies mengatakan bahwa JIS merupakan bukti bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar.
Stadion JIS merupakan stadion yang termegah sekaligus menjadi kebanggaan untuk masyarakat Indonesia. Stadion ini mempunyai segudang fasilitas yang dimiliki. Stadion ini memiliki kapasitas bangku hingga 82rb penonton, atap yang digunakan di stadion JIS dapat dibuka dan ditutup, terdapat fasilitas VIP yang mewah, dirancang agar orang berkebutuhan khusus dapat menonton, terdapat lapangan latihan, restoran, ruang ganti mewah