Bulutangkis atau badminton merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia, terutama Asia. Bulu tangkis atau badminton merupakan olahraga yang menggunakan raket dan kok sebagai alatnya, dapat dimainkan secara per orang (single) atau ganda (double). Tiap negara didunia pasti memiliki organisasi bultangkisnya masing-masing, tak terkecuali Indonesia. Di Indonesia terdapat organisasi bulu tangkis nasional yaitu Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia atau disingkat PBSI. Organisasi ini merupakan organisasi yang menaungi olahraga bulu tangkis di seluruh Indonesia.
Sejarah Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI)
Awalnya pada tahun 1933, berdirilah organisasi bulu tangkis Indonesia di Jakarta. Nama induk organisasi bulu tangkis Indonesia adalah Bataviase Badminton Bond dan Bataviase Badminton League.Keduanya pun bergabung dan membentuk organisasi bulu tangkis di Indonesia. Pada 1934, sejumlah kejuaraan bulu tangkis diadakan di Pulau Jawa, lalu sebagian besar terpusat di Kota Bandung.
Seiring berjalannya waktu, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia atau disingkat PBSI berdiri pada tanggal 5 Mei tahun 1951 di Bandung. Saat itu, posisi ketua PBSI yang pertama dipegang oleh Rochdi Partaatmadja. PBSI terbentuk dalam suatu pertemuan pada 5 Mei 1951 di Bandung. Pertemuan tersebut dicatat sebagai kongres pertama PBSI. Dengan ketua umumnya A. Rochdi Partaatmadja, ketua I Soedirman, Ketua II Tri Tjondrokoesoemo, Sekretaris I Amir, Sekretaris II E. Soemantri, Bendahara I Rachim, dan Bendahara II Liem Soei Liong.Kepengurusan di tingkat daerah/provinsi menjadi Pengurus Daerah. Semenetara pengurus cabang jadi nama kepengurusan di tingkat kabupaten. Kepengurusan pertama PBSI berumur sekitar setahun. Pada Desember 1952, saat digelar kongres PBSI II di Jakarta, struktur kepengurusan berubah.
Dengan adanya kepengurusan tingkat pusat itu maka kepengurusan di tingkat daerah/provinsi otomatis menjadi cabang yang berubah menjadi Pengda (Pengurus Dareah) sementara Pengcab (Pengurus Cabang) adalah nama yang diberikan kepada kepengurusan ditingkat kabupaten. Hingga akhir bulan Agustus 1977 terdapat 26 Pengda di seluruh Indonesia (kecuali Propinsi Timor-Timur) dan sebanyak 224 Pengcab, sedangkan jumlah perkumpulan yang menjadi anggota PBSI diperkirakan 2000 perkumpulan.
Daftar Ketua Umum PBSI Dari Tahun Ke Tahun
Semenjak organisasi ini berdiri pada tahun 1952, hingga kini terdapat 14 orang yang telah mengisi posisi sebagai ketua umum di organisasi ini.
- Rochdi Partaatmadja 1951 - 1952
- Sudirman 1952 - 1963
- Sukamto Sayidiman 1963 - 1965
- Padmo Sumasto 1965 - 1967
- Sudirman 1967 - 1981
- Ferry Sonneville 1981 - 1985
- Try Sutrisno 1985 - 1993
- Soerjadi 1993 - 1997
- Subagyo Hadi Siswoyo 1997 - 2001
- Chairul Tanjung 2001 - 2004
- Sutiyoso 2004 - 2008
- Djoko Santoso 2008 - 2012
- Gita Wirjawan 2012 - 2016
- Wiranto 2016 - 2020
- Agung Firman Sampurna 2020 - 2024
Arti Dan Maksna Dalam Logo PBSI
Dikutip dari laman PBSI, berikut ini adalah arti dari lambang PBSI:
Baca Juga :
- Kumpulan Nama Tim Futsal Keren, Unik, Dan Lucu
- Peraturan Pertandingan Renang Berdasarkan Gaya Yang Wajib Diketahui
- Pola Penyerangan Dalam Olahraga Basket Yang Wajib Diketahui
Dalam logo PBSI, terdiri dari 5 warna yang memiliki arti:
- Kuning: Simbol kejayaan
- Hijau: Kesejahteraan dan kemakmuran
- Hitam: Kesetiaan dan kekal
- Merah: Keberanian
- Putih: Kejujuran
- Gambar Kapas: Berjumlah 17 buah, yaitu melambangkan angka keramat (hari proklamasi).
- Gambar Shuttlecock: Dengan delapan bulu, melambangkan 8 (agustus)Huruf PBSI: terdiri dari empat yang dihubungkan dengan gambar setengah lingkaran sebanyak 5 biji berwarna merah di bawah shuttlecock,kemudian melambangkan tahun 1945.
- Gambar Padi: sebanyak 51 butir yang melambangkan hari lahirnya PBSI, yaitu 5 Mei 1951.
- Gambar Perisai: simbol ketahanan, keuletan, rendah diri tapi ulet, kuat dan tekun.
Peran Dan Tugas Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI)
Sebagai induk organisasi bulutangkis Indonesia atau badminton. Induk organisasi bulu tangkis memiliki tugas pokok untuk mengembangkan dan membina bulutangkis sebagai olahraga rakyat, meningkatkan prestasi sebagai olahraga baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional. Selain itu, PBSI juga memiliki peran penting untuk menyelenggarakan kejuaraan antar perkumpulan dan perorangan secara berencana di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, Nasional bahkan Internasional.