Tim basket putra Indonesia berhasil mencetak sejarah dengan meraih medali emas pada perhelatan SEA Games Vietnam 2021.
Perjalanan tim basket putra Indonesia berakhir manis, setelah memetik enam kemenangan dari total tujuh peserta dalam sistem round robin. Mengutip Antara, Minggu (22/5), medali emas didapatkan setelah Indonesia berhasil menumbangkan Filipina, yang merupakan juara bertahan. Pada laga final yang digelar di Thanh Try Gymnasium, Hanoi tersebut, Indonesia berhasil mengalahkan Filipina dengan skor 85-81.
Ini tergolong pencapaian yang fantastis, karena sejak ikut serta dalam nomor basket pada 1977, Indonesia belum sekalipun merasakan gelar juara. Indonesia hanya empat kali mendapatkan medali perak, dan tiga kali medali perunggu sepanjang keikutsertaannya. Pada SEA Games 2019, Indonesia bahkan harus pulang dengan tangan hampa setelah ditaklukkan Vietnam dalam perebutan medali perunggu, hasil yang terjun bebas dibandingkan perak dalam SEA Games Kuala Lumpur 2017.
Filipina justru sebaliknya, merupakan langganan juara olah raga basket SEA Games. Sejak 1977 hingga 2019 Filipina sudah meraih 18 gelar juara. Negara ini hanya sempat melepas gelar kepada Malaysia pada 1979 dan 1989. Tim basket putra Indonesia, yang diperkuat tiga orang pemain naturalisasi, Diagne Dame, Terrell Bolden Marques, dan Jawato Brandon kali ini tampil digdaya, dengan selalu unggul dalam setiap babak.
Indonesia sebetulnya sudah memastikan setidaknya medali perak SEA Games 2021 berkat lima kemenangan dalam lima pertandingan yang sudah dimainkan. Sebelum final, tim basket putra Indonesia menempati posisi kedua, tetapi tertinggal jauh dalam akumulasi skor dibandingkan Filipina, yang berada di puncak, meski keduanya sama-sama mengoleksi 10 poin.
Secara keseluruhan, tim bola basket putra Indonesia diperkuat 12 orang pemain yakni Juan Laurent, Michael Xzavierro Derrick, Lakudu Hardianus, Jawato Brandon, Darmar Grahita Abraham, Prastawa Dhyaksa Andakara, Saputera Yudha, Rivaldi Rosasih Vincent, Terrel Bolden Marques, Yeshe Goantara Agassi, Diagne Dame, Dikania Wisnu Arki.
Sejak babak pertama, para pebasket Indonesia langsung tampil menekan dengan berupaya meruntuhkan benteng pertahanan lawan. Demikian juga lawan, yang juga menerapkan strategi yang sama. Namun, Indonesia dominan di sisi pertahanan, yang akhirnya membuat permainan babak pertama dapat dimenangi dengan skor 18-14.
Memasuki kuarter kedua, permainan Indonesia semakin agresif, dengan beberapa kali tembakan tiga angka sukses dilesakkan. Pada babak kedua ini, Indonesia pun berhasil unggul dengan skor 36-32.
Tertinggal empat angka, Filipina berupaya mengejar pada babak ketiga. Namun, upaya itu tidak mudah karena Indonesia tetap disiplin dalam bertahan. Benteng pertahanan Indonesia disebut semakin solid, karena dimotori Derrick dan Bolden yang tampil maksimal pada laga puncak tersebut.
Indonesia pun tetap berhasil unggul atas Filipina pada kuarter ketiga ini, dengan skor 63-60.
Berbekal keunggulan itu, Indonesia semakin percaya diri melaju di kuarter terakhir . Agresivitas permainan Indonesia terlihat dari keunggulan delapan angka, saat babak akhir menyisakan waktu empat menit, dengan skor menjadi 78-70. Filipina sebenarnya tetap berusaha menekan, dan berhasil memperkecil memperkecil skor menjadi 78-74. Namun, permainan tim Indonesia yang solid semakin memperbesar skor menjadi 81-76 saat waktu pertandingan tersisa 1,18 detik. Kemenangan tersebut semakin sempurna menjadi 85-81, setelah satu tembakan tiga angka Lakudu Hardianus berbuah poin.
Pelatih timnas basket putra Indonesia Milos Pejic mengatakan, para pemain menampilkan performa terbaiknya sepanjang pertandingan. Ia menilai, mental para pemain sangat siap, serta mampu saling percaya dan bermain sebagai tim. Milos juga memuji penampilan Derrick Michael yang dinilainya impresif. Derrick, yang tampil sebagai debutan bersama timnas, disebut memberikan energi positif kepada tim. Sementara itu Juan Laurent yang diwawancarai setelah pertandingan mengatakan dirinya sama sekali tidak menyangka akan membuat sejarah baru dalam basket Indonesia. Ia yang juga memperkuat Timnas di SEA Games Filipina 2019 mengatakan tim yang diperkuatnya kali ini jauh lebih kuat karena adanya asupan pemain naturalisasi. “Dari sisi pertahanan, kami jauh lebih kuat dibandingkan SEA Games lalu. Selain itu, kelemahan tim kita selama ini sudah ditutupi karena sudah banyak pemain berpostur tinggi. Kami juga bermain solid sebagai satu tim,” kata Derrick.
Sumber : katadata.co.id