Ingin membuat sebuah turnamen bola basket ? Pertandingan bola basket bukan hanya pertandingan dua tim saja. Dalam sebuah turnamen bola basket, ada beberapa tim. Untuk mengakomodir pertandingan berlangsung dengan baik, ada beberapa aturan yang diberikan pada peserta dan harus diikuti. Berikut beberapa aturan sistem pertandingan bola basket yang biasa digunakan dalam berbagai kompetisi, lengkap dengan bagan dan cara menghitung jumlah pertandingan. Simak aturan pemain dan waktu permainan dalam pertandingan bola basket di bawah ini.
Pemain
Dalam satu pertandingan bola basket, ada 2 tim dan 2 wasit.
Tiap regu basket terdiri dari 12 pemain, 5 Pemain yang bertanding di lapangan dan 7 pemain sebagai cadangan.
Wasit
Wasit adalah seorang yang memiliki wewenang atau hak untuk mengatur jalannya suatu pertandingan olahraga. Pertandingan bola basket dipimpin oleh dua orang wasit, yakni wasit 1 referee dan wasit 2 umpire. Namun kekuasaan wasit berada pada wasit 1, wasit 2 bertindak sebagai pembantu wasit 1.
Peraturan Waktu Pertandingan
1. Waktu kedatangan/kehadiran pemain
Dalam pertandingan bola basket, ada 2 aturan waktu, yaitu waktu kedatangan dan waktu saat pertandingan. Untuk aturan waktu kedatangan, pemain harus hadir 30 menit sebelum berlangsungnya pertandingan.
2. Waktu pertandingan
Pada pertandingan bola basket dibagi menjadi 4 babak, yang disebut per kuarter. Tiap babak diberi waktu 10 menit (FIBA), jadi total waktu pertandingan 40 menit. Disela-sela pertandingan ada aturan Time Out. Namun, tiap selesai 1 kuarter diberi waktu istirahat selama 5 menit, kecuali setelah kuarter kedua, diberi waktu istirahat 15 menit.
Bila di babak terakhir waktu habis dan skor pertandingan masih sama, maka akan diberi 2 babak tambahan. Di mana tiap babak juga berlangsung selama 5 menit. Hanya saja jeda antar babak tambahan ini cuma 2 menit.
Bagan Sistem Pertandingan
1. Sistem Pertandingan Gugur (Knockout Tournament)
Sistem gugu r merupakan sistem pelaksanaan pertandingan yang menetapkan bahwa peserta yang telah kalah pada babak pendahuluan atau babak sebelumnya tidak berhak mengikuti pertandingan tahap selanjutnya.
Sebagai contoh, sebuah regu atau seorang pemain yang telah kalah dalam babak penyisihan tidak bisa bertanding pada babak selanjutnya.
Hasil akhir yang diperoleh adalah peraih gelar juara, pertama, dan kedua ditentukan dalam babak akhir. Bahkan juga ditetapkan juara ketiga dan keempat sesuai dengan kebutuhan.
Beberapa ciri pertandingan sistem gugur adalah sebagai berikut:
- Tim yang kalah tidak berhak mengikuti pertandingan babak berikutnya.
- Pemenang lawan pemenang.
- Peserta yang tak terkalahkan sebagai juara pertama.
- Peserta yang kalah satu kali sebagai juara kedua.
Keuntungan memakai sistem gugur adalah:
- Peserta pertandingan banyak.
- Menghemat waktu dan biaya.
Kelemahan sistem gugur adalah:
- Peserta yang sama kuat bisa bertemu pada babak pendahuluan.
- Peserta yang sangat kuat berhadapan dengan yang sangat lemah.
- Peserta yang maju ke babak berikutnya belum tentu peserta yang kuat.
Bagan Sistem Gugur Pertandingan Bola Basket
Untuk menentukan tim mana yang berhadapan dalam satu kesempatan, maka perlu disusun bagan pertandingan. Yang perlu diperhatikan adalah tata cara membuat bagan. Seperti contoh, terdapat 16 peserta. Karena jumlahnya 16, maka mudah bagi kita menyusun bagan yang dimaksud.
Bagan Pertandingan Sistem Gugur |
Cara menyusun bagan sistem gugur 8 peserta kompetisi bola basket sebagai berikut.
- Tulislah nomor urut 1-8 atau tulislah dalam huruf besar, umpamanya A – H.
- Hubungkan kedua nomor atau huruf yang berdekatan dengan membuat garis sejajar dan garis tegak penghubung kedua garis sejajar itu.
- Nomor urut atau huruf pada sebelah kiri bagan digunakan sebagai nomor undian untuk menentukan siapa yang saling berhadapan.
Tahap penting dalam penyusunan bagan adalah penentuan peserta. Tata cara yang biasa dilakukan yaitu dengan pengacakan, untuk itu digunakan undian.
Proses pelaksanaannya sebagai berikut.
- Buat kertas kecil (misalnya: berukuran 3 x 4 cm).
- Tulis nomor undian pada kertas itu. Selanjutnya, gulung kertas itu agar nomor undiannya tidak nampak.
- Masukkan gulungan kertas ke dalam suatu wadah.
- Kocok gulungan kertas.
- Satu persatu peserta mengambil gulungan kertas.
- Nomor yang terpilih oleh peserta menunjukkan kedudukannya dalam bagan. sebagai contoh, jika tim A jatuh pada undian nomor 1 dan tim B jatuh pada nomor 2, maka kedua kesebelasan ini akan berhadapan pada babak pendahuluan.
Setelah diketahui siapa berhadapan dengan siapa, maka nama peserta ditulis pada bagan itu. Selanjutnya agar bagan itu memberikan informasi yang lengkap, sebaiknya pada bagan dicantumkan waktu dan tempat pertandingan. Setelah pertandingan selesai, hasilnya ditulis pada bagan itu.
Jika kita kembali pada contoh tadi, maka mudah bagi kita untuk menulis bagan. peserta nomor I berhadapan dengan nomor 2 dan nomor 3 berhadapan dengan nomor 4, begitulah seterusnya.
Pemenang berikutnya sebanyak 4 peserta Baling berhadapan, sampai kemudian yang tampil pada babak akhir yaitu dua peserta untuk memperebutkan gelar juara pertama dan kedua.
Kadangkala orang mengalami kesulitan dalam menulis bagan pertandingan. Untuk mengatasi hal itu, perlu memahami prinsip penyusunan bagan sistem gugur.
Prinsip penyusunan bagan sistem gugur yaitu:
- Jumlah pertandingan yaitu n – 1; (n = jumlah peserta). Oleh karena itu, jika pesertanya 8, maka jumlah pertandingan adalah 8 – 1 = 7.
- Bagan ditetapkan berdasarkan ketentuan yakni jumlah peserta habis dibagi dua. Seperti contoh tadi, 8 : 2 = 4, dan 4 : 2 = 2, begitu seterusnya. Tetapi bagaimana jika terdapat tujuh peserta sehingga jumlahnya tidak sama dengan kelipatan dua.
2. Sistem Pertandingan Gugur dengan BYE (Knockout Tournament with "BYE")
Untuk mengatasi masalah dalam contoh terdahulu, digunakan sistem gugur dengan bye. Prinsip utama sistem ini sama dengan sistem gugur murni. Namun pada babak pertama ditetapkan peserta berstatus bye atau semu agar jumlah peserta sama dengan jumlah kelipatan dua.
Seperti contoh, karena pesertanya tujuh, maka ditetapkan satu bye. siapa peserta yang memperoleh lawan semu dalam bagan ditentukan dengan undian. Penentuan kedudukan setiap peserta semuanya berdasarkan hasil undian.
Keuntungan sistem gugur dengan bye sama dengan keuntungan sistem gugur murni. Kelemahannya, terutama dalam hal kesempatan bagi regu atau peserta yang lemah untuk maju ke babak berikutnya, karena secara kebetulan dia terkena bye berdasarkan hasil undian.
Penyusunan bagan sama dengan sistem gugur murni.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun bagan sebagai berikut.
- Buatlah bagan dengan penempatan nomor (1 – 8 seperti dalam contoh).
- Tempatkan bye pada kedudukan ke-2.
- Kedudukan peserta dalam bagan ditentukan berdasarkan undian. Hasil undian Selanjutnya ditulis dalam bagan.
Jika terdapat 16 peserta dan 4 bye, penempatannya sebagai berikut.
- Bye pertama diletakkan pada kedudukan ke-2.
- Bye kedua pada kedudukan ke-7.
- Bye ketiga pada urutan ke-10.
- Bye keempat jatuh pada urutan ke-15.
Jika hanya terdapat satu bye, biasanya ditempatkan pada kedudukan ke-2. Contoh penempatan bye lebih dari satu seperti dalam gambar berikut:
Bagan pertandingan sistem gugur dengan BYE |
3. Sistem Gugur dengan Seeded
Mengambil contoh kejuaraan sepakbola di Piala Dunia 1998, beberapa tim diperlakukan sebagai seeded, umpamanya juara bertahan Brasil dan tuan rumah Perancis.
Kedua tim ditempatkan dalam kelompok terpisah. Siapa tim, yang menyertainya dalam kelompok masing-masing ditentukan dengan undian.
Berdasarkan contoh itu kiranya jelas, seeded dimaksudkan untuk mencegah agar jangan sampai beberapa peserta yang dinilai kuat berjumpa pada babak pendahuluan. Tata cara ini juga dimaksudkan untuk menjamin agar yang muncul pada babak berikutnya benar-benar peserta berprestasi, bukan karena keberuntungannya.
Contoh bagan pertandingan turnamne basket sistem gugur dengan SEEDED. |
Untuk itu dibutuhkan kriteria dalam menetapkan peserta seeded. Yang digunakan biasanya reputasi atau prestasi (misalnya juara nasional, juara bertahan) atau acuan lainnya seperti status sebagai tuan rumah.
Tidak seperti pemakaian sistem gugur murni, peserta yang tergolong seeded ditetapkan sebelum bagan lengkap tersusun. Bahkan sejak jauh hari atau sebelum undian, sudah dikomunikasikan siapa peserta seeded itu.
Keuntungan menggunakan sistem seeded:
- Pertandingan tidak memakan waktu lama.
- Hemat biaya, tenaga dan peralatan.
- Peserta terbaik berpeluang banyak untuk keluar sebagai juara.
Kelemahan sistem seeded:
- Peserta yang lemah hampir dapat dipastikan akan kalah dari peserta seeded, meskipun bisa terjadi kejutan.
- Peserta dengan kekuatan lebih baik tidak langsung berhadapan, karena sebelumnya telah ditentukan peserta seeded.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan sistem seeded sebagai berikut.
- Bila hanya satu seeded, tempatkan pada urutan terbawah.
- Bila ada dua peserta seeded, masing-masing ditempatkan pada kedudukan teratas dan terbawah.
- Bila jumlah seeded lebih dari dua, tempatkan peserta itu dengan jarak tiga angka dari seeded pertama dan tiga angka dari seeded terakhir.
4. Sistem Gugur dengan Ronde pendahuluan
Sistem gugur dengan ronde pendahuluan adalah penyelenggaraan pertandingan antara peserta sebelum babak pertama bagi semua peserta.
Pemenang pertandingan babak pendahuluan berhak mengikuti babak berikutnya. Tata cara ini merupakan proses saringan bagi peserta tertentu.
Tujuan utama penyelenggaraan ronde pendahuluan adalah mengurangi jumlah peserta babak pertama. Jika misalnya jumlah peserta sebanyak 10 orang sedangkan angka patokan lebih kecil dari jumlah peserta adalah delapan, maka harus menggugurkan dua peserta.
Seperti disinggung pada awal penjelasan halaman ini, angka patokan berupa kelipatan angka dua adalah 2, 4, 8, 16, 32 dan seterusnya.
Dalam gambar berikut nampak bahwa, dua. peserta harus digugurkan. Pemenang pertandingan babak pendahuluan itu berhak maju ke babak pertama, hingga seterusnya diperoleh juara pertama dan kedua.
Keuntungan terutama dalam hal penciutan jumlah peserta yang bertanding dalam babak pertama. seperti halnya sistem gugur lainnya, sistem gugur ronde pendahuluan menekankan penghematan waktu, biaya, dan fasilitas pertandingan.
Tentu saja ada kelemahannya. Beberapa peserta memperoleh keuntungan jika kebetulan tidak terpilih sebagai peserta yang harus mengikuti ronde pendahuluan.
Penentuannya berdasarkan undian. Kesulitan lain yang dihadapi jika jumlah peserta melebihi angka patokan dan tergolong besar. Misalnya saja, jika peserta sebanyak 25 dan angka patokan di bawah jumlah itu 16 maka yang harus digugurkan sebanyak 9 peserta.
Tentu saja dalam penyelenggaraannya memerlukan waktu, biaya, dan tenaga.
5. Sistem Kompetisi
Berbeda dengan sistem gugur, sistem kompetisi memberikan kesempatan bagi setiap peserta untuk saling berhadapan. Dua jenis kompetisi yang biasa dipakai adalah, kompetisi penuh dan setengah kompetisi. Dalam kompetisi penuh setiap peserta berhadapan dua kali sedangkan dalam setengah kompetisi setiap peserta hanya berhadapan satu kali.
Sebagai contoh, jika peserta pertandingan sebanyak 10 tim, maka setiap tim akan bertanding sebanyak sembilan kali dalam sistem setengah kompetisi.
Jika dipakai sistem kompetisi penuh, setiap tim bertanding atau berhadapan dua kali sehingga pertandingan yang diikuti oleh satu tim sebanyak 18 kali.
Keuntungan sistem kompetisi sebagai berikut:
- Peserta dapat saling berhadapan dengan lainnya.
- Hasil pertandingan akan mencerminkan prestasi yang sesungguhnya.
- Kegiatan pertandingan dapat dipakai sebagai kesempatan menilai kekuatan atau kelemahan peserta karena kesempatan tampil dalam jumlah yang cukup banyak.
Kelemahan sistem kompetisi sebagai berikut:
- Dibutuhkan waktu, biaya, peralatan, dan tenaga yang relatif banyak.
- Peserta yang lemah dapat diramalkan tidak akan mampu bersaing
Oleh karena itu, sistem kompetisi dapat dipakai jika:
- Peserta relatif sedikit.
- Kualitas peserta relatif seimbang.
- Biaya, peralatan, dan petugas relatif cukup.
- Pemenang atau juara yang muncul diharapkan dapat menggambarkan prestasi yang sebenarnya.
Cara menghitung jumlah pertandingan sistem setengah kompetisi, rumusnya:
n(n – 1)
2
Bila digunakan sistem kompetisi penuh, rumusnya:
j = n(n + 1)
Keterangan:
j = jumlah pertandingan
n = jumlah peserta pertandingan