ring-basket.com -- Bulu tangkis atau badminton merupakan olahraga yang digemari di Indonesia. Setidaknya, olahraga ini menjadi olahraga nomor 2 yang digemari setelah sepakbola. Olahraga bola basket di Indonesia masih harus berusaha lebih keras lagi, supaya bisa mendekati popularitas olarga ini.
Olahraga bulutangkis ini memiliki banyak peminat di seluruh dunia. Bedasarkan data Skala Survei Indonesia (SSI), sepak bola masih bertengger di posisi pertama disusul dengan bulutangkis dengan presentase 18.8 persen.
Pengertian Bulu Tangkis
Permainan ini terdiri dari dua kata, yaitu bulu dan tangkis. Secara harfiah, olahraga ini bisa diartikan sebagai permainan yang dilakukan dengan cara menangkis bola bulu menggunakan raket. Bolanya sendiri merujuk pada kok atau shuttlecock yang memang terbuat dari bulu-bulu hewan unggas.
Bulu tangkis harus dimainkan oleh sedikitnya dua orang. Tujuan dari permainan ini adalah memukul kok hingga bisa melayang melewati net, kemudian jatuh ke lantai di area lawan agar terhitung sebagai poin.
Sementara itu, dalam bahasa Inggris atau dikenal secara internasional, olahraga bulutangkis dikenal dengan sebutan badminton.
Sejarah Bulu Tangkis
Tidak ada yang tahu pasti tentang asal mula penciptaan olahraga bulu tangkis. Akan tetapi, banyak pendapat yang mengatakan kalau permainan tersebut sudah ada sejak zaman Mesir kuno, yaitu sekitar 2.000 tahun yang lalu.
Ada pula yang berpendapat bahwa bulu tangkis sebenarnya berasal dari Tiongkok. Zaman dulu orang-orang Tiongkok punya permainan bernama jianzi. Aturan mainnya mirip seperti bulu tangkis, yaitu menjaga agar kok tidak jatuh ke tanah.
Permainan serupa juga sudah berkembang di Inggris dengan nama battledore and shuttlecock. Peraturannya adalah pemain harus menjaga kok agar tidak jatuh dan tetap di udara dengan cara memukulnya selama mungkin.
Permainan ini dinamai Badminton, berdasarkan nama daerah kekuasaan adipati Beaufort di Gloucestershire, Inggris, tempat pertama kali modifikasi battledore and shuttlecock dimainkan.
Permainan ini kemudian berkembang pesat sejak tahun 1850-an dan orang-orang mulai menyebutnya sebagai badminton. Jadi, badminton sendiri sebenarnya merujuk pada nama kawasan yang mengadakan pertandingan kala itu.
Badminton mulai masuk ke Indonesia era Hindia Belanda sekitar tahun 1930. Akan tetapi, olahraga ini baru bisa berkembang di tahun 1947 atau setelah Indonesia merdeka. Sejak saat itu, perkembangan badminton pun cukup pesat dan para atlet mulai bermunculan.
Di tahun 1951, terbentuklah Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang menaungi aktivitas badminton di dalam negeri.
Peraturan Bulu Tangkis
Permainan bulu tangkis memiliki sejumlah peraturan yang harus dipatuhi oleh semua pemain. Peraturan tersebut meliputi jumlah pemain, cara memulai pertandingan, hingga sistem penghitungan skor.
1. Perlengkapan Bulu Tangkis
i) Raket
Raket memiliki panjang maksimal 68 cm dan lebar 22 cm. Panjang kepala raket atau area senar adalah 28 cm dengan lebar 22 cm. Raket bisa terbuat dari kayu atau aluminium dengan berat tak lebih dari 150 gram.
ii) Kok (Shutlecock)
Kok dibuat dari enam belas helai bulu yang ditancapkan pada gabus berdiameter 25–28 mm. Berat standar kok adalah sekitar 4,74–5,5 gram, sedangkan tinggi kok antara 64–74 mm.
2. Jumlah Pemain
i)Tunggal, yaitu satu lawan satu dan bisa dimainkan oleh putra maupun putri.
ii) Ganda, yaitu satu tim terdiri dari dua orang dengan gender sama. Misal ganda putra atau ganda putri.
iii) Ganda campuran, yaitu satu tim terdiri dari 2 orang, 1 putra dan 1 putri.
3. Penentuan Awal Permainan
Pertandingan diawali dengan undian, yaitu menggunakan metode lempar koin yang dilakukan oleh wasit. Undian ini untuk menentukan pemain mana yang harus melakukan servis terlebih dahulu.
4. Penghitungan Skor
Penentuan kemenangan di olahraga ini menggunakan sistem best of three (pemenang dua babak). Jadi, permainan bulu tangkis bisa berlangsung sebanyak 2–3 babak. Apabila ada pemain yang memenangkan dua set berturut-turut, babak ketiga tidak perlu dilakukan.
Di tiap setnya, pemenang adalah pemain yang berhasil mengumpulkan poin 21 lebih dulu. Apabila terjadi kedudukan imbang di skor 20-20 (deuce), pertandingan akan dilanjutkan sampai salah satu tim unggul dengan selisih dua poin.
5. Pelanggaran:
- Kok menyangkut di net.
- Raket menyentuh net saat memukul kok.
- Saat melakukan pukulan, raket melewati net dan masuk ke area tim lawan.
- Kok sudah dipukul tetapi jatuh di area sendiri (tidak berhasil melewati net).
- Saat menerima servis, pemain sudah bergerak dulu sebelum kok berhasil dipukul.
- Saat melakukan/menerima servis, pemain menginjak garis batas lapangan.
- Kok jatuh di luar lapangan atau meluncur lewat bawah net.
- Kok dipukul dua kali, baik oleh satu maupun dua pemain dalam satu tim.
- Pemain sengaja mengulur-ulur waktu pertandingan.
- Pemain secara sengaja melakukan hal yang mengganggu tim lawan.
Ukuran Lapangan Bulu Tangkis
Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang yang dipisahkan oleh net di bagian tengah. Pada pertandingan bulu tangkis profesional, lapangan yang digunakan harus memiliki ukuran standar yang sudah ditentukan oleh PBSI maupun Badminton World Federation (BWF).
Ukuran Lapangan Standar Bulutangkis sesuai PBSI dan BWF:
Panjang : 13,40 meter
Lebar : 6,10 meter
Tinggi tiang net : 1,55 meter
Tinggi net : 1,52 meter
Jarak garis servis depan ke net : 1,98 meter
Jarak garis servis tengah ke garis samping : 3,05 meter
Jarak garis servis belakang ke garis belakang : 0,76 meter (permainan ganda)
Jarak garis samping ke pinggir lapangan : 0,46 meter (permainan tunggal)
Teknik Dasar Bulu Tangkis
Sama halnya dengan olahraga lainnya, bulu tangkis juga harus dimainkan dengan teknik-teknik tertentu. Pemain bulu tangkis harus menguasai sejumlah teknik dasar, mulai dari cara memegang raket hingga melakukan pukulan.
1. Cara Memegang Raket
Walau terlihat sepele, pemain harus bisa memegang raket dengan benar. Tujuannya agar raket tidak gampang terlepas dan bisa dikendalikan dengan mudah. Memegang raket dengan benar juga bisa menghasilkan tenaga yang kuat sehingga pukulannya pun bisa sempurna.
Teknik memegang raket sebagai berikut.
a. Teknik forehand
Teknik ini sama seperti ketika Anda memegang benda pada umumnya. Tangan harus menggenggam pegangan raket, sedangkan telunjuk & ibu jari membentuk sudut atau huruf V.
b. Teknik backhand
Hampir sama seperti teknik forehand, hanya saja posisi ibu jari tidak bertemu dengan ujung jari lainnya, melainkan disejajarkan dengan pegangan raket sehingga mendekati telunjuk.
2. Posisi Badan atau Sikap Berdiri (stance)
Sikap berdiri dalam olahraga ini membutuhkan keseimbangan. Dalam hal ini, pemain tidak hanya berdiri tetapi juga harus dalam posisi siap bermain.
Sikap berdiri dalam bulu tangkis:
- Badan bertumpu pada kedua kaki,
- Kedua kaki dibuka selebar bahu dan agak ditekuk. Bisa juga salah satu kaki ke depan dan yang lainnya sedikit ke belakang, dan
- Tangan agak diangkat dan ditekuk sehingga raket sejajar dengan dada atau kepala.
3. Kerja Kaki (footwork)
Bulu tangkis menuntut para pemainnya untuk bergerak lincah dan cepat, karena itu kerja kaki atau footwork punya peran yang sangat penting di dalam permainan. Kaki tidak hanya untuk memposisikan badan, tetapi juga jadi tumpuan sekaligus pusat keseimbangan tubuh.
4. Servis Bulutangkis
Servis artinya memukul kok untuk memulai permainan. Kok yang dipukul harus mengarah pada area lawan dan melewati net. Teknik servis sendiri ada tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a. Forehand Pendek
Pemain memukul kok dengan tidak begitu kuat. Akibatnya, kok meluncur dan akan jatuh di sekitar net atau di area depan tim lawan.
b. Forehand Tinggi
Teknik ini dilakukan untuk membuat kok melambung tinggi dan jatuhnya cukup jauh dari area net. Teknik ini bertujuan agar kok bisa jatuh di belakang pemain lawan sehingga mereka kesulitan untuk mengembalikannya.
c. Backhand
Servis backhand dilakukan dengan tenaga sedang. Tujuannya agar kok bisa jatuh di dekat garis serang lawan dan mendarat setelah sedikit melewati net. Hal ini juga bertujuan agar lawan kesulitan mengembalikan serangan.
5. Cara Memukul
Teknik memukul dan mengembalikan serangan kok bisa bermacam-macam. Setiap tekniknya juga bisa menjadi penentu kemenangan tim. Setidaknya, ada lima jenis yang patut Anda ketahui, yaitu pukulan lob, drop shot, drive, netting, dan smash.
a. Lob
Teknik ini dilakukan dengan cara memukul kok agar bisa terbang setinggi mungkin dan jatuhnya di belakang garis lapangan area tim lawan. Pukulan seperti ini biasanya akan membuat lawan kewalahan sehingga mereka pun jadi cepat lelah.
b. Drop shot
Pukulan drop shot bertujuan untuk mematikan pergerakan lawan. Pukulannya dilakukan secara lurus dan menggunakan tenaga kecil atau pelan, tujuannya agar kok bisa jatuh di sekitar net.
Teknik ini sering digunakan untuk mengecoh lawan. Pemain biasanya akan melompat dan berpura-pura hendak smash sehingga tim lawan pun bersiap-siap di area belakang. Akan tetapi, pukulan yang dilakukan ternyata adalah drop shot dan kok justru jatuh di dekat net.
c. Drive
Drive adalah jenis pukulan yang mendatar. Arah pukulannya bisa lurus atau menyilang untuk menyasar sisi samping tim lawan. Teknik ini biasanya dilakukan untuk menyerang maupun mengembalikan serangan dengan cepat.
d. Netting
Sesuai namanya, ini adalah jenis pukulan yang bertujuan agar kok jatuh tepat di net setelah berhasil melewatinya. Pukulan netting ini cukup sulit dilakukan karena butuh akurasi tinggi. Bila berhasil, tim lawan akan kesulitan mengembalikan serangan.
e. Smash
Smash adalah jenis pukulan yang bertujuan untuk menyerang sekaligus mematikan gerakan lawan. Pukulannya sendiri sangat keras dan menukik ke bawah. Untuk melakukan smash, pemain harus memukul kok dengan sekuat tenaga.
Tujuannya agar kok bisa melaju cepat dan lawan tidak sempat untuk mengembalikan serangan. Smash juga biasanya dilakukan dengan cara melompat untuk menghasilkan serangan yang cepat, kuat, dan arahnya menukik tajam ke bawah lapangan.
Sumber : halamanbogor.com